Samakah Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu?

by 07.52 2 komentar


Samakah Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu?

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bahasa Indonesia adalah gabungan bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca saat awal abad penanggalan modern. Sebagai bahasa Negara, hal itu termuat di dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, khususnya pada Bab XV, Pasal 36. Sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia termuat dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, khusunya pada butir ketiga yang berbunyi “Kami Putra dan Putri Indonesia Menjungjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia”.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah sebuah variasi dari bahasa Melayu. Dasar yang digunakan adalah bahasa Melayu Riau, tetapi telat mengalami perkembangan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja dan proses pembakuan pada awal abad ke-20. Penamaan Bahasa  Indonesia diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan imperialisme bahasa apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Bahasa Melayu mencakup sejumlah bahasa yang memiliki kemiripan yang dituturkan di wilayah Nusantara dan di Semenanjung Melayu. Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei, Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia); bahasa nasional Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai bahasa Indonesia). Bahasa Melayu merupakan lingua franca bagi perdagangan dan hubungan politik di Nusantara sejak sekitar A.D 1500-an. Migrasi kemudian juga turut memperluas pemakaiannya. Selain di negara yang disebut sebelumnya, bahasa Melayu dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh penduduk Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.
Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia adalah dua bentuk baku dalam bahasa Melayu modern (pasca-Perang Dunia II). Selain keduanya, terdapat pula bentuk baku lain yang dipakai di Brunei, namun karena penuturnya sedikit bentuk ini menjadi kurang signifikan. Perbedaan di antara kedua bentuk baku utama meskipun usaha-usaha penyatuan ejaan dan peristilahan selalu dilakukan di bawah koordinasi MABBIM. Berbagai varian bahasa Melayu digunakan di berbagai wilayah Indonesia dan semua mengakui bahwa bahasa yang digunakan di Provinsi Riau dan sekitarnya adalah bahasa Melayu Standar (atau bahasa Melayu Tinggi, bahasa Melayu Piawai).
Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu tidaklah sama, tetapi memiliki kemiripan karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa yang sama yaitu bahasa Austronesia. Jika bahasa Malaysia (Melayu) dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sama, apa yang memisahkan keduanya? Di sinilah titik perpisahan itu, saat terjadi perjanjian antara Belanda dan Inggris tahun 1824 yang dikenal dengan nama Traktaat London. Keduanya sepakat untuk membagi kekuasaan. Yang dijadikan patokan adalah pusat kesustraan Melayu. Baik Belanda maupun Inggris setuju bahwa Riau-Johor (salah satu kerajaan Melayu) adalah pusat kesusteraan Melayu atau Melayu Tinggi. Oleh sebab itu, mereka berbagi kekuasaan dengan ketentuan Riau menjadi milik Belanda dan Johor (kini Malaysia) menjadi milik Inggris. Oleh sebab itu Bahasa Melayu Riau (yang sekarang menjadi bahasa Indonesia) banyak mendapat pengaruh dari peran bangsa dan bahasa Belanda dan bahasa Melayu Johor (bahasa Melayu Malaysia) banyak dipengaruhi oleh bahasa Inggris (bahasa Malaysia banyak menyerap kosakata bahasa Inggris yang ejaannya disesuaikan, contoh: “saiz” (serapan dari size) = ukuran). Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama islam di Nusantara. Apalagi sebagian penutur Bahasa Indonesia sering kali menggunakan bahasa sehari-hari dan mencampuradukan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Hal ini dikarenakan Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi sebagian besar penuturnya. Rentetan kisah diatas adalah bukti bahwa Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu.
Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu juga memiliki perbedaan karena Bahasa Indonesia memiliki lebih banyak kata yang berasal dari Bahasa Jawa dan Bahasa Belanda meskipun Bahasa Indonesia didasarkan dan didominasi dari Bahasa Melayu Riau. Sedangkan perbedaan yang tampak jelas lainnya yaitu dialek dan arti kata. Perbedaan tata bahasa antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu, peristilahan dan kosakata, pengucapan, serta tekanan kata ini dikarenakan latar belakang sejarah, politik, dan perlakuan yang berbeda.
Jauh sebelum bangsa Belanda datang ke wilayah Nusantara, bahasa Melayu sudah digunakan sebagai bahasa penghubung dan bahasa dalam perdagangan yang penyebarannya melewati wilayah Nusantara. Bahkan, orang-orang Portugis yang ingin berdagang menekannya pentingnya Bahasa Melayu jika ingin mencapai hasil yang bagus dalam perdagangannya. Bahasa Melayu digunakan untuk penyebaran agama, perdangangan, dan pendidikan yang berhubungan dengan itu. Dari pemaparan diatas tersebut menurut saya Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat, serta memiliki kemiripan dan perbedaan. Kemiripan yang dimiliki Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu yaitu karena Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan bahasa yang termasuk dalam rumpun Austronesia (bersama dengan bahasa Tagalog). Bahasa proto (bahasa “ibu”) yang langsung membawahi bahasa Melayu adalah bahasa proto Melayu yang juga menjadi “ibu” bagi bahasa Jawa, Sunda, dan Madura (Nah, Bahasa Jawa adalah saudara kandung bahasa Indonesia). Sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada dialek dan arti katanya dikarenakan latar belakang sejarah, politik, dan perlakuan yang berbeda. Jadi kesimpulannya yaitu bahwa Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu tidaklah sama.


Daftar Pustaka:
Sukartha, I Nengah., I Nyoman Suparwa., I G.N.K Putrayasa & Iwayan Teguh.(2015).Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi.:Swasta Nulus

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

2 komentar:

  1. Haha.. blog ni memang betul sebab saya orang Indonesia asli, tapi di Kalimantan, khususnya Kalimantan barat, kami memakai bahasa Melayu yang tidak jauh dengan bahasa Melayu di Malaysia..

    BalasHapus
  2. Wa'alaikumssalam.. (saya hanya sekadar nak jawap salam je)

    BalasHapus